Logis jika dalam segala aktivitas
kehidupan manusia, landasan ekonomi merupakan bidikan target utama manusia sebagai
makhluk ekonomi (homo ekonomicus), jenis apapun profesi dan bidang yang sedang kita kaji bahwa tujuan ekonomi sulit sekali disisihkan dari
kehidupan, tergantung seberapa lama dan cepatnya desakan ekonomi hidup
menelikung jalan yang sedang kita lalui.
Perhatikan kehidupan orang-orang di
sekeliling kita. Berbagai macam jenis perbedaan dan persamaan tujuan hidup
membuktikan bahwa mereka memiliki target. Target tersebut adalah capaian hidup
di suatu masa dan titik tertentu. Mengapa diperlukan target hidup? Agar tujuan
tidak melenceng dari garis kehidupan. Meskipun target ini dalam hal
merealisasikannya mempunyai berbagai macam cara. Namun terpenting tinggal “kerja
keras” manusianya saja mau atau tidak untuk segera mencapainya.
Perhatikanlah kehidupan manusia di
fase-fase anak-anak, remaja, dewasa dan tua. Masing-masing memiliki kebutuhan
ekonomi yang berbeda. Perbedaan desakan target ekonomi ini tergantung juga
kondisi lingkungan kehidupan, baik itu perihal kehidupan ekonomi keluarga dan
masyarakat tempat tinggal. Ketika kebutuhan kehidupan ekonomi, walaupun secara
fase pertumbuhan dan perkembangan jasmani di fase anak-anak, ternyata ia ada di
level layaknya kebutuhan ekonomi hidup fase dewasa atau tua, maka target
desakan mencapainya tak ubahnya fase dewasa atau tua. Sehingga walaupun di fase
kanak-kanak tapi hakekatnya cara mencapai taget ekonominya sudah di level tak
seubahnya masa kanak-kanak. Pengalaman dan kisah semacam itu di kehidupan nyata
masih banyak kita temukan. Anak-anak lugu dengan gairah kemampuan otak yang
seharusnya digunakan untuk menggapai asupan ilmu di bangku pendidikan formal,
harus kandas karena desakan target kebutuhan ekonomi kehidupannya dan keluarga
yang sulit dan sangat memprihatinkan. Ia harus banting tulang menggapai
‘rupiah’, demi perut yang sulit ditawar lagi bila rasa lapar datang tiba-tiba. Sebaliknya
ada juga karena kenyamanan dan kehidupan ekonomi dirinya berkat kehidupan
ekonomi orang tua yang mapan dan serba mudah terpenuhi, dorongan untuk meraih
taget ekonomi biasanya kurang begitu kuat, karena sandaran kebutuhan ekonominya
telah terjamin. Jadi yang ada dalam benak pikiran hanya tinggal menjalankan
hidup saja dengan sebaik-baiknya, terlepas mau itu perjalanan yang baik atau
pun buruk. Gambaran ini adalah pembuktian logis bahwa lebel manusia sebagai
makhluk ekonomi dalam menjalankan kehidupan, target kehidupannya tak akan
pernah bisa lepas dari hakikat eksistensinya di dunia ini, hanya tinggal
pengaruh dan kuatnya kondisi yang mengondisikannya. Hal ini pun bisa menjadi
alasan sejauh mana cepat dan tidaknya mencapai ‘taget’.
Dan yang perlu dicermati pula adalah
bagaimana perputaran kehidupan ini mampu menjawab dan memberikan gambaran bahwa
kenyataan kebutuhan ekonomi manusia adalah taget hidup yang perlu diprioritaskan,
terlepas setinggi dan serendah apapun latarbelakang pendidikan dan usia,
hakekatnya manusia sulit untuk berpaling dari hakikat kemanusiannya sebagai
makhluk ekonomi.
Perenungan...