Sabtu, 30 Agustus 2014

Taget Utama Manusia Sebagai Homo Economicus


Logis jika dalam segala aktivitas kehidupan manusia, landasan ekonomi merupakan bidikan target utama manusia sebagai makhluk ekonomi (homo ekonomicus), jenis apapun profesi dan bidang yang sedang kita kaji bahwa tujuan  ekonomi sulit sekali disisihkan dari kehidupan, tergantung seberapa lama dan cepatnya desakan ekonomi hidup menelikung jalan yang sedang kita lalui. 

Perhatikan kehidupan orang-orang di sekeliling kita. Berbagai macam jenis perbedaan dan persamaan tujuan hidup membuktikan bahwa mereka memiliki target. Target tersebut adalah capaian hidup di suatu masa dan titik tertentu. Mengapa diperlukan target hidup? Agar tujuan tidak melenceng dari garis kehidupan. Meskipun target ini dalam hal merealisasikannya mempunyai berbagai macam cara. Namun terpenting tinggal “kerja keras” manusianya saja mau atau tidak untuk segera mencapainya.

Perhatikanlah kehidupan manusia di fase-fase anak-anak, remaja, dewasa dan tua. Masing-masing memiliki kebutuhan ekonomi yang berbeda. Perbedaan desakan target ekonomi ini tergantung juga kondisi lingkungan kehidupan, baik itu perihal kehidupan ekonomi keluarga dan masyarakat tempat tinggal. Ketika kebutuhan kehidupan ekonomi, walaupun secara fase pertumbuhan dan perkembangan jasmani di fase anak-anak, ternyata ia ada di level layaknya kebutuhan ekonomi hidup fase dewasa atau tua, maka target desakan mencapainya tak ubahnya fase dewasa atau tua. Sehingga walaupun di fase kanak-kanak tapi hakekatnya cara mencapai taget ekonominya sudah di level tak seubahnya masa kanak-kanak. Pengalaman dan kisah semacam itu di kehidupan nyata masih banyak kita temukan. Anak-anak lugu dengan gairah kemampuan otak yang seharusnya digunakan untuk menggapai asupan ilmu di bangku pendidikan formal, harus kandas karena desakan target kebutuhan ekonomi kehidupannya dan keluarga yang sulit dan sangat memprihatinkan. Ia harus banting tulang menggapai ‘rupiah’, demi perut yang sulit ditawar lagi bila rasa lapar datang tiba-tiba. Sebaliknya ada juga karena kenyamanan dan kehidupan ekonomi dirinya berkat kehidupan ekonomi orang tua yang mapan dan serba mudah terpenuhi, dorongan untuk meraih taget ekonomi biasanya kurang begitu kuat, karena sandaran kebutuhan ekonominya telah terjamin. Jadi yang ada dalam benak pikiran hanya tinggal menjalankan hidup saja dengan sebaik-baiknya, terlepas mau itu perjalanan yang baik atau pun buruk. Gambaran ini adalah pembuktian logis bahwa lebel manusia sebagai makhluk ekonomi dalam menjalankan kehidupan, target kehidupannya tak akan pernah bisa lepas dari hakikat eksistensinya di dunia ini, hanya tinggal pengaruh dan kuatnya kondisi yang mengondisikannya. Hal ini pun bisa menjadi alasan sejauh mana cepat dan tidaknya mencapai ‘taget’.

Dan yang perlu dicermati pula adalah bagaimana perputaran kehidupan ini mampu menjawab dan memberikan gambaran bahwa kenyataan kebutuhan ekonomi manusia adalah taget hidup yang perlu diprioritaskan, terlepas setinggi dan serendah apapun latarbelakang pendidikan dan usia, hakekatnya manusia sulit untuk berpaling dari hakikat kemanusiannya sebagai makhluk ekonomi.

Perenungan...
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar