Rabu, 26 Februari 2014

Peluang Teknisi Handphone (HP)


Di era melesatnya teknologi telekomunikasi dewasa ini, Handphone (HP) merupakan kebutuhan pokok yang sudah menjadi ritme aktivitas kehidupan umat manusia. HP layaknya nasi yang saban waktu kita konsumsi. Hidup tanpa HP komunikasi sosial akan tersendat. Lebih-lebih bagi yang berkutat dalam ativitas bisnis, yang waktu adalah uang; waktu adalah client. Atau mereka yang memiliki sanak keluarga yang tinggal jauh, informasi walaupun hanya sekedar kabar basa-basi tentang kondisi dan keadaan personal akan terputus. Silaturahmi-suara dan pendengaran menetramkan hati dan pikiran tidak lagi bisa dijaga. Dengan HP lah jarak semakin dekat, komunikasi semakin merekat dan efisiensi waktu dapat dimaksimalkan.

Kenyataan ini bukan isapan jempol atau retorika semata, tapi fakta real yang telah terjadi dalam kehidupan umat manusia di dunia. Di Indonesia saja, sebagaimana pemberitaan di detik.com (detikinet.com) mengutip laporan CIA (Badan Intelejen Amerika) bahwa penduduk Indonesia adalah salah satu pengguna HP/ponsel yang tinggi, mencapai 236,8 juta pelanggan seluler, menempati rengking lima, dan tentunya jumlah ini akan terus semakin bertambah, seiring semakin banyaknya variasi dan jenis HP yang terus diproduksi dan dikeluarkan oleh kalangan produsen.

Sehingga, melihat pentingnya menggunakan HP dan banyaknya user (pengguna) HP, ada satu sisi yang memiliki celah bisnis jasa. Berangkat dari pertanyaan ini: pernahkah anda mengalami kerusakan HP? Pernahkah teman/saudara anda mengeluh, bahkan meminta bantuan tentang kerusakan HP yang dimilikinya? Pastinya, yes. Bagi yang mengetahui atau memahami seluk-beluk komponen HP dengan segera akan membantu mengatasi kerusakan tersebut. Bila kerusakan itu mampu diatasi, walaupun hanya sekedar ucapan terima kasih, ada peluang bisnis jasa yang patut kita potensikan. Hal ini menegaskan kebutuhan teknisi service profesional yang menangani kerusakan HP bila melihat data user di Indonesia saya rasa cukup tinggi. 

Pernah saya sendiri mengalami kerusakan HP, kemudian saya bawa ke tempat service HP, dari mereka saya harus merogoh kantong yang nominalnya lumayan sekitar ratusan ribu lebih, padahal setelah saya perhatikan kerusakannya sepele, hanya mengganti salah satu komponen spare part, yang wajib saya beli dan plus biaya jasa perbaikan. Kemudian dari pembicaraan yang saya lakukan dengan teknisi yang memperbaiki HP saya tadi, katanya, ia bisa memperbaiki semua tipe HP mulai dari Blackberry, Samsung, Nokia, Sony Ericsson, Motorola dan aneka macam HP keluaran Cina. Lanjutnya, pahitnya tiap hari ia bisa melayani satu orang konsumen memperbaiki HP dengan biaya perbaikan 50 ribu. Banternya, bisa mencapai ratusan ribu, bahkan jutaan, tergantung kerusakan.

Melihat potensinya, merupakan keharusan mempejari seluk-beluk HP, walaupun hanya untuk kepentingan kita pribadi, lebih-lebih bisa menjadi lahan bisnis. Namun, bagi yang masih awam dan berminat menjadi teknisi service HP bisa langsung mengikuti kursus yang telah ada di daerah anda. Atau bila mampu otodidak dengan tekun sambil sering bertanya kepada orang-orang yang menguasai dan berpengalaman dalam hal perbaikan kerusakan HP.

Karena, skill jasa service HP merupakan celah ladang bisnis yang terus mengalir mengikuti matinya penggunaan HP!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar