Di
era melesatnya teknologi telekomunikasi dewasa ini, Handphone (HP) merupakan
kebutuhan pokok yang sudah menjadi ritme aktivitas kehidupan umat manusia. HP layaknya
nasi yang saban waktu kita konsumsi. Hidup tanpa HP komunikasi sosial akan
tersendat. Lebih-lebih bagi yang berkutat dalam ativitas bisnis, yang waktu
adalah uang; waktu adalah client. Atau mereka yang memiliki sanak keluarga yang
tinggal jauh, informasi walaupun hanya sekedar kabar basa-basi tentang kondisi
dan keadaan personal akan terputus. Silaturahmi-suara dan pendengaran
menetramkan hati dan pikiran tidak lagi bisa dijaga. Dengan HP lah jarak
semakin dekat, komunikasi semakin merekat dan efisiensi waktu dapat
dimaksimalkan.
Kenyataan ini bukan isapan jempol atau retorika semata, tapi fakta real yang telah terjadi dalam kehidupan umat manusia di dunia. Di Indonesia saja, sebagaimana pemberitaan di detik.com (detikinet.com) mengutip laporan CIA (Badan Intelejen Amerika) bahwa penduduk Indonesia adalah salah satu pengguna HP/ponsel yang tinggi, mencapai 236,8 juta pelanggan seluler, menempati rengking lima, dan tentunya jumlah ini akan terus semakin bertambah, seiring semakin banyaknya variasi dan jenis HP yang terus diproduksi dan dikeluarkan oleh kalangan produsen.
Sehingga,
melihat pentingnya menggunakan HP dan banyaknya user (pengguna) HP, ada satu
sisi yang memiliki celah bisnis jasa. Berangkat dari pertanyaan ini: pernahkah anda
mengalami kerusakan HP? Pernahkah teman/saudara anda mengeluh, bahkan meminta
bantuan tentang kerusakan HP yang dimilikinya? Pastinya, yes. Bagi yang
mengetahui atau memahami seluk-beluk komponen HP dengan segera akan membantu
mengatasi kerusakan tersebut. Bila kerusakan itu mampu diatasi, walaupun hanya
sekedar ucapan terima kasih, ada peluang bisnis jasa yang patut kita potensikan.
Hal ini menegaskan kebutuhan teknisi service profesional yang menangani kerusakan
HP bila melihat data user di Indonesia saya rasa cukup tinggi.
Pernah
saya sendiri mengalami kerusakan HP, kemudian saya bawa ke tempat service HP, dari
mereka saya harus merogoh kantong yang nominalnya lumayan sekitar ratusan ribu
lebih, padahal setelah saya perhatikan kerusakannya sepele, hanya mengganti
salah satu komponen spare part, yang wajib saya beli dan plus biaya jasa
perbaikan. Kemudian dari pembicaraan yang saya lakukan dengan teknisi yang
memperbaiki HP saya tadi, katanya, ia bisa memperbaiki semua tipe HP mulai dari Blackberry, Samsung, Nokia, Sony Ericsson, Motorola dan aneka macam HP keluaran
Cina. Lanjutnya, pahitnya tiap hari ia bisa melayani satu orang konsumen
memperbaiki HP dengan biaya perbaikan 50 ribu. Banternya, bisa mencapai
ratusan ribu, bahkan jutaan, tergantung kerusakan.
Melihat
potensinya, merupakan keharusan mempejari seluk-beluk HP, walaupun hanya untuk kepentingan
kita pribadi, lebih-lebih bisa menjadi lahan bisnis. Namun, bagi yang masih
awam dan berminat menjadi teknisi service HP bisa langsung mengikuti kursus yang
telah ada di daerah anda. Atau bila mampu otodidak dengan tekun sambil sering
bertanya kepada orang-orang yang menguasai dan berpengalaman dalam hal
perbaikan kerusakan HP.
Karena,
skill jasa service HP merupakan celah ladang bisnis yang terus mengalir mengikuti
matinya penggunaan HP!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar