Masyarakat
di dunia sudah semakin kecanduan menggunkan komputer. Di Negara maju misalnya
komputer merupakan barang yang wajib ada. Masing-masing rumah minimal satu komputer
pastinya mereka miliki, sebaliknya di Negara berkembang seperti kita saat ini,
pengunaan komputer masih terbatas di kalangan instansi pemerintah dan swasta
serta kalangan dunia pendidikan; baik itu level sekolah dasar hingga perguruan
tinggi. Hal ini dipicu tuntutan pekerjaan dan pendidikan. Namun, kalangan masyarakat
grass root, tidak sepenuhnya komputer mereka miliki. Faktor tingkat
pendidikan dan tingkat penghasilan melatarbelakangi mereka tak berselera
membeli komputer.
Namun
ada satu lagi target pelanggan jasa reparasi komputer
adalah warnet, yang menyediakan jasa program permainan game online yang
digemari kalangan muda-mudi dan aplikasi lainnya. Tingkat kerusakan komputer di
warnet biasanya begitu tinggi, karena intensitas pengunaan komputer.
Segmen
pengguna komputer akan semakin meningkat seiring meningkatnya pendapatan masyarakat,
tingkat pendidikan, tuntutan dunia kerja dan kesadaran individu akan pentingnya
memiliki komputer. Babak baru komputerize ini akan memberikan dampak yang
sangat besar, terutama kalangan yang mampu menangkap aspek bisnisnya, yaitu bisnis
jasa reparasi komputer. Keahlian tukang reparasi komputer saat ini saja sudah
semakin diminati, apalagi nantinya ketika ledakan penggunaan komputer sudah
semakin merata dan membludak di Indonesia.
Strategi
Bisnis
Peluang
menggeluti bisnis reparasi komputer tidak hanya bermodal keahlian semata, perlu
ada strategi dalam proses menjalankan bisnis ini. Lumrah setiap bisnis apapun
pastinya ingin dikenal, istilah ‘tak kenal maka konsumen tak datang’
menjadi PR tersendiri, artinya promosi gencar-gencaran adalah suatu keharusan,
baik itu meliputi wilayah dunia nyata maupun dunia maya. Promosi di dunia nyata
langkahnya bisa dengan berbagai macam cara, bisa dengan menyebarkan brosur,
pamflet ke tempat-tempat potensial, upamanya sekolahan, perusahaan dan
instansi-instansi pemerintah. Atau bisa juga promosi di dunia maya, dengan
memanfaatkan penggunaan website, FB, Twitter, atau menjaring pelanggan dengan
cara afiliasi dengan pihak lain dengan ganjaran komisi.
Dan
pemilihan kantor penggerak bisnis ini harus menjangkau wilayah tempat yang strategis,
yang bila kantor ini berdiri di wilayah tersebut, kuantitas masyarakat umum
mudah mengenali dan menjangkaunya. Ukuran ini, tidak sepenuhnya berhasil tanpa
ada keseriusan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen.
Sehingga, strategi ini akan berhasil
bila keseluruhan persyaratan ini patut menjadi catatan.
Tapi,
strategi menjaring konsumen ini bukan ukuran baku yang harus selalu diikuti dan
diterapkan, tergantung kondisi tempat berbisnis, atau insting bisnis
masing-masing pebisnis. Karena, tempat bisnis reparasi komputer pastinya memiliki
corak dan metode penerapan pemasaran bisnisnya masing-masing.
Biaya
Reparasi Komputer
Sejauh
informasi yang saya peroleh dari teman-teman yang pernah memperbaiki komputernya
bahwa biaya reparasi komputer umumnya, sebesar Rp. 50.000,- atau Rp. 100.000,-
saja. Tapi, biaya ini bisa meningkat tergantung kerusakan yang dialami. Maka,
patokan harga reparasi ini setidaknya memberikan gambaran hitung-hitungan akan banyaknya
konsumen yang datang. Bila satu hari saja bisa menjaring konsumen lebih dari
satu. Kalkulasi perharinya kalikan saja tiap bulan.
Peralatan
Reparasi Komputer
Pengembangan
bisnis reparasi komputer ini sejauh penulis, tidak hanya mengandalkan jasa keahlian.
Spare part dan aksesoris komputer pun bisa menjadi lahan tambahan penghasilan.
Pastinya selain kebutuhan peralatan pokok untuk memperbaiki komputer di antaranya:
· Gelang
Anti Statik (ESD)
· Pinset
· Obeng
· Multimeter
baik itu jenis Analog dan Digital
· Pick
Gitar
· Kuas
dan Sikat
· Tempat
Baut
· Soldier
baik itu jenis Biasa dan Station
· Lampu
Service
· Alat
Flash Bios
· Bloower
baik itu jenis Digital dan Analog
· BGA
Rework Sation
· Penghapus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar