Selasa, 29 April 2014

Secuil Memaknai Kreativitas


Hampir di setiap sektor kehidupan bahasan kreativitas selalu menjadi magnet tersendiri. Kata kreatif adalah pondasi dan tolak ukur suatu keberhasilan. Sisi-sisi apapun bila kata kreatif sudah membudaya, maka jaminan kekuatan hegemonial atas yang lainnya. 

Pada dasarnya landasan substansial kreatif awalnya telah melekat dari dalam-diri semenjak manusia mulai menghirup nafas di dunia ini, lalu merefleksi dalam sisi eksternal di luar kesadaran diri. Yang energi kreatif ini akan mempengaruhi lingkungan hidupnya. Sehingga, manfaatnya dapat dirasakan oleh orang lain. 

Bahkan, hubungan kinerja kekreativitasan yang merupakan potensi dalam diri tersebut bersinergi dengan pengaruh dan dorongan lingkungan eksternal membentuk satu kesatuan padu. Artinya, sebuah potensi diri yang kreatif berinteraksi dengan ruang ekstenal penuh daya kreatif. Munculah ledakan kreativitas. Dan kita tidak bisa menafikan ruang eksternal pendorong dan pemicu seseorang memiliki jiwa yang kreatif.

Dalam teori hierarchy of needs-nya Abraham Moslow pada dasarnya terdapat korelasi logis dalam memaknai kata kreatif. Sebagaimana ungkap Moslow: motivasi manusia adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, kebutuhan hidup ini memiliki struktur hirarkis mulai dari yang paling dasar hingga puncak tertinggi; yang penjabaran kebutuhan hidup itu meliputi: kebutuhan fisiologi atau dasar, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan untuk dicintai dan disayangi, kebutuhan untuk dihargai dan aktualisasi diri. 

Korelasi logis kreativitas akan muncul bila seluruh hirarki kebutuhan tersebut telah manusia raih. Sehingga, hierarchy of needs ala Moslow ini adalah standar utama refleksi kreatif yang selama ini sering digembar-gemborkan memposisikan diri dalam ranah yang paling hakiki. Ranah dimana refleksi inovatif mengiringi seiring terciptanya kekreativitasan.

Kategori meraihnya bukan perkara yang mudah. Perlu kerja keras dan semangat pantang menyerah. Umumnya, manusia masih sering terbentur pada pemenuhan kebutuhan hidup level hirarki basic saja. Sandang, pangan dan papan mereka kembang-kembis dalam labirin perjuangan untuk meraihnya. Tak jarang action negatif demi mencapainya sering manusia lakukan. Maka jangan harap, jargon kreatif yang selama ini pemerintah dan pemiliki perusahaan pada karyawannya tekankan bisa terpatri dalam praktek kehidupan. Sehingga, harus ada upaya kuat dari semua elemen masyarakat kehidupan dalam memenuhi kategorisasi meraih puncak kreativitas.

Memang proses kreatif akan berjalan seiring dengan berjalannya waktu. Dengan catatan asalkan mampu memanfaatkannya dengan fokus mendalam, mencari sisi-sisi kelemahan dan kelebihan dengan mengombinasikannya dengan sepak terjang fakta nyata, kenyataan hidup dan pelaku-pelaku kreatif yang berpengalaman dan sudah teruji. Dengan itulah kreativitas murni dari dalam diri akan muncul yang selanjutnya tercipta inovasi orisinil, menciptakan sesuatu yang baru; tanpa pernah sama sekali diciptakan oleh siapapun. 

Oleh sebab itu, utamanya bagi anda yang sedang membangun dan mengembangkan suatu bisnis, kreativitas adalah hal mutlak meraih kesuksesan dalam pengertian yang anda tuju, agar setiap produk barang dan jasa yang ditawarkan bisa diterima oleh pasar. Asalkan  landasan utama kategorisasi kebutuhan hidup sebagaimana yang telah ditegaskan oleh Moslow telah anda raih, barulah berfikir dan berbuat kreatif.

Semoga bermanfaat…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar