Hampir di setiap sektor kehidupan bahasan
kreativitas selalu menjadi magnet tersendiri. Kata kreatif adalah pondasi dan
tolak ukur suatu keberhasilan. Sisi-sisi apapun bila kata kreatif sudah
membudaya, maka jaminan kekuatan hegemonial atas yang lainnya.
Pada dasarnya landasan substansial
kreatif awalnya telah melekat dari dalam-diri semenjak manusia mulai
menghirup nafas di dunia ini, lalu merefleksi dalam sisi eksternal di luar
kesadaran diri. Yang energi kreatif ini akan mempengaruhi lingkungan hidupnya.
Sehingga, manfaatnya dapat dirasakan oleh orang lain.
Bahkan, hubungan kinerja
kekreativitasan yang merupakan potensi dalam diri tersebut bersinergi dengan
pengaruh dan dorongan lingkungan eksternal membentuk satu kesatuan padu. Artinya,
sebuah potensi diri yang kreatif berinteraksi dengan ruang ekstenal penuh daya
kreatif. Munculah ledakan kreativitas. Dan kita tidak bisa menafikan ruang eksternal
pendorong dan pemicu seseorang memiliki jiwa yang kreatif.
Dalam teori hierarchy of needs-nya
Abraham Moslow pada dasarnya terdapat korelasi logis dalam memaknai kata
kreatif. Sebagaimana ungkap Moslow: motivasi manusia adalah untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, kebutuhan hidup ini memiliki struktur hirarkis mulai dari
yang paling dasar hingga puncak tertinggi; yang penjabaran kebutuhan hidup itu
meliputi: kebutuhan fisiologi atau dasar, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan
untuk dicintai dan disayangi, kebutuhan untuk dihargai dan aktualisasi diri.
Korelasi logis kreativitas akan muncul
bila seluruh hirarki kebutuhan tersebut telah manusia raih. Sehingga, hierarchy
of needs ala Moslow ini adalah standar utama refleksi kreatif yang selama
ini sering digembar-gemborkan memposisikan diri dalam ranah yang paling hakiki.
Ranah dimana refleksi inovatif mengiringi seiring terciptanya kekreativitasan.
Kategori meraihnya bukan perkara yang
mudah. Perlu kerja keras dan semangat pantang menyerah. Umumnya, manusia masih sering
terbentur pada pemenuhan kebutuhan hidup level hirarki basic saja. Sandang,
pangan dan papan mereka kembang-kembis dalam labirin perjuangan untuk
meraihnya. Tak jarang action negatif demi mencapainya sering manusia lakukan.
Maka jangan harap, jargon kreatif yang selama ini pemerintah dan pemiliki
perusahaan pada karyawannya tekankan bisa terpatri dalam praktek kehidupan. Sehingga,
harus ada upaya kuat dari semua elemen masyarakat kehidupan dalam memenuhi
kategorisasi meraih puncak kreativitas.
Memang proses kreatif akan berjalan seiring
dengan berjalannya waktu. Dengan catatan asalkan mampu memanfaatkannya dengan
fokus mendalam, mencari sisi-sisi kelemahan dan kelebihan dengan mengombinasikannya
dengan sepak terjang fakta nyata, kenyataan hidup dan pelaku-pelaku kreatif
yang berpengalaman dan sudah teruji. Dengan itulah kreativitas murni dari dalam
diri akan muncul yang selanjutnya tercipta inovasi orisinil, menciptakan
sesuatu yang baru; tanpa pernah sama sekali diciptakan oleh siapapun.
Oleh sebab itu, utamanya bagi anda
yang sedang membangun dan mengembangkan suatu bisnis, kreativitas adalah hal
mutlak meraih kesuksesan dalam pengertian yang anda tuju, agar setiap produk
barang dan jasa yang ditawarkan bisa diterima oleh pasar. Asalkan landasan utama kategorisasi kebutuhan hidup
sebagaimana yang telah ditegaskan oleh Moslow telah anda raih, barulah berfikir
dan berbuat kreatif.
Semoga bermanfaat…