Kamis, 06 Maret 2014

Jamaah dan Biro Perjalanan Haji & Umrah


Populasi umat muslim Indonesia dalam percaturan dunia sangat diperhitungkan, ditunjang dengan iklim budaya penerapan dan pelaksanaan ajaran Islam yang heterogen, Islam di Indonesia bukan layaknya Islam di Arab. Tapi, Islam di Indonesia adalah Islam yang khas. Kenyataaan ini, bukan berarti berbeda dalam konteks esensi ajarannya, tapi perbedaan terletak pada penerapannya dalam kehidupan, yang telah terjadi proses asimilasi dan akulturasi antara budaya sebelum Islam datang dan setelah Islam menyebar di Indonesia. Upamanya, pengunaan kain sarung untuk menutup aurat dikala shalat. Esensi ajaran Islam menegaskan bahwa umat Islam harus menutup aurat ketika shalat, namun alat dan jenis penutupnya bisa dengan menggunakan apapun, tergantung adat istiadat yang telah ada dan berkembang. Esensinya, adalah bagaimana aurat tertutupi. 

Gambaran singkat umat Islam yang heterogen antara satu wilayah dengan wilayah lain di Indonesia hakikatnya adalah rahmat, dimana keberagaman harmonis penerapan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari ini hanya batas furu/cabang yang masih memerlukan ijtihad yang melibatkan semua realita kehidupan, bukan hal esensi. Sehingga, ranah berhaji dan berumrahpun di Indonesia tidak lepas dari unsur budaya yang melingkupinya. Artinya budaya itu membumbui bahan yang sudah baku jadi, sehingga terasa lebih lezat dan nikmat. Bukan mengganti atau merubahnya.

Di Indonesia budaya berhaji dan berumrah, karena melihat dari letak dan jarak geografis Indonesia dengan Mekah (Ka’bah) memunculkan sebuah budaya unik dalam memahami haji dan umrah umat Islam Indonesia saat ini. Berhaji/umrah dalam pandangan umat islam di Indonesia adalah ibadah spesial. Ketika orang sudah berhaji upamanya, biasanya titel penggunaan dan penyebutan kata haji di depan nama adalah hal lumrah. Karena tadi, biaya haji besar, jarak yang jauh, memunculkan adat tersebut. Ada juga dalam ritual acara keberangkatan dan kedatangan selalu diselenggarakan sangat meriah, membentuk proses budaya, dan tentunya prosesi itu tidak bertentangan dengan ajaran Islam, semisal adanya tumpengan dan tahlilan dengan mengundang tetangga-tetangga rumah terlebih dahulu sebelum barangkat, atau mengundang anak yatim, dan ketika kembali dari tanah suci diwajibkan jamaah sebelum memasuki rumah menginjakkan kaki berdoa terlebih dahulu di masjid setempat.

Sehingga, semarak berhaji dan berumrah di Indonesia yang cukup tinggi tersebut merupakan peluang potensial membangun bisnis jasa agent travel haji dan umrah. Peluang di satu sisi mendapatkan keuntungan finansial, sisi lainnya adalah keuntungan ibadah. Kombinasi antara ibadah dan penerapan ajaran agama; dalam skala luas. Karena, mencari nafkah untuk keperluan hidup sendiri dan anggota keluarga adalah ibadah, memfasilitasi jamaah berhaji dan berumrah juga ibadah, walaupun dalam konteks bisnis. Dengan niat suci tulus, menjalankan bisnis apapun itu lebih-lebih bisnis biro jasa haji dan umrah akan memancarkan nilai ibadah dihadapan Allah Swt. Dampaknya, management pengelolaan, sarana dan prasarana, aturan perusahaan dan terpenting SDM pekerja pastinya memancarkan kualitas. Yang atmosfir hubungan klien dan pelaksanan perusahaan selalu memberikan kenyamanan, sehingga loyalitas konsumen merupakan keuntungan tersendiri.

Antara Jamaah dan Biro Perjalanan Haji dan Umrah
 
Bagi agent haji dan umrah, hubungan mutualisme saling memberi manfaat dengan biro-biro perjalanan haji dan umrah yang berpengalaman lainnya, maupun pihak-pihak yang memiliki keterkaitan dengan penyelenggara ibadah haji dan umrah, yakni Biro Haji dan Umrah, Departemen Agama pun harus selalu dipelihara. Agar semua informasi dan layanan perusahaan dapat diperoleh dengan cepat dan memiliki sumber untuk memberikan pelayan yang patut dipertanggungjawabkan. Selain tentunya, pelayanan yang baik pada jamaah adalah jaminan yang harus ditekankan.

Di samping itu, jamaah pun harus pandai memilih dan memilah agent yang hendak digunakan, faktor pengalaman adalah unsur utama yang harus diperhatikan; meliputi kondisi perusahaan; jam tebang perusahaan dalam pengelolaan haji dan umrah, dan perlu memperhatikan sistem perusahaan menyangkut kondisi pemberangkatan di tanah air dan kondisi di lokasi haji dan umrah. Dalam hal ini, anda bisa bertanya kepada sanak famili, teman dan tetangga yang pernah berhaji dan berumrah. Masing-masing dari mereka akan memiliki rekomendasi dan gambaran tentang agent yang harus dipilih. Tapi, tetap pilihan ada di hati dan pikiran anda, setelah melakukan pertimbangan yang matang. Karena, kehati-hatian terutama yang belum pernah melaksanakan haji dan umrah merupakan upaya selektif memperoleh jaminan kualitas. 

Haji dan Umrah

Kuota jamaah haji memang berdasarkan kuota yang telah ditetapkan. Ketika anda mendaftar saat ini di agent-agent yang ada, kepastian berangkat di tahun mendatang harus bertepuk sebelah tangan, bisa jadi 9 tahun yang akan datang anda baru bisa berhaji. Artinya, peluang mendapatkan konsumen haji dengan banyaknya biro perjalanan haji tersebut adalah tantangan yang menguras energi lebih.

Berbeda dengan umrah, pelaksanaannya memang sama-sama dilakukan di Mekah dan di Madinah, namun rukun haji dan umrah berbeda. Tapi, kegiatan umrah dapat dikerjakan kapanpun, tidak terikat oleh waktu, bulan, hari, bahkan tahun. Kapanpun bila anda berminat dan memiliki uang, anda bisa berumrah dengan mudah dan cepat. Di samping, biaya yang dikeluarkan pun lebih murah. Potensi umrahlah salah satu bergeraknya kontinuitas arus sirkulasi keuangan perusahaan, walaupun dari segi keuntungan haji di atas umrah, namun kalkulasi ini tidak harus menjadi kendala terlalu terfokus pada keuntungan besar dari haji, setidaknya anda bisa melakukan promosi gencar-gencaran melibatkan semua elemen atau alat anda berpromosi, akan meningkatkan konsumen berumrah dengan travel anda.

Kondisi dan Keadaan Yang Berbeda

Dalam kitab Safinah an-Nadjah, terutama yang mengupas masalah bab haji dan umrah, kondisi keluarga harus diperhatikan, jangan mentang-mentang sudah berangkat ke Mekah, kondisi mental dan keuangan keluarga di rumah diabaikan, oleh sebab itu kondisi kebutuhan keluarga harus dipenuhi sebaik mungkin.

Faktor kondisi iklim dan cuaca di Mekah dan di Madinah harus anda perhatikan juga. Makkah dengan iklim subtropis-gurunnya, akan berbeda dengan iklim Indonesia yang tropis. Sehingga, kemungkinan-kemungkin yang kelak terjadi di sana bisa ditanggulangi. Maka, jauh-jauh hari anda harus mempersiapkannya, bisa anda bertanya pada agent biro perjalanan tersebut atau mencari informasi dari siapapun dan apapun, baik itu melalui teman, keluarga, buku, internet dan lainnya.

Tentunya demi kanyamanan jamaah, biro-biro perjalanan haji harus tanggap dengan kondisi-kondisi teknis seperti ini. Informasi dan pemahaman kondisi iklim dan cuaca di lokasi haji dan umrah wajib dibekali oleh masing-masing biro perjalanan haji dan umrah di Indonesia.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar