Jumat, 28 Maret 2014

Membangun Bisnis Ketering


Dalam berbisnis ketering komposisi keberagaman cita rasa makanan dan arah tujuan yang jelas harus anda memiliki. Agar bisnis tidak serampangan dan terarah sesuai tujuan. Sehingga, ketetapan arah itu wajib diarahkan sebelum bisnis dimulai. Oleh sebab itu, mulai arahkan dan tetapkan tujuan bisnis sejalas mungkin dan sesegera mungkin!
 
Pertanyaannya: apakah bisnis ketering yang hendak anda jalankan hanya merupakan bisnis sampingan, membantu kehidupan dapur sang suami? Atau fokus penuh menjadikan bisnis ketering sebagai sumber pemasukan utama yang melibatkan suami dan isteri, berjibaku membangunnya sebagai sumber pemasukan finansial hidup? Ya, keduanya sah-sah saja, terserah anda dalam menentukan ke dua pilihan itu, mau menjadikan bisnis ketering hanya usaha sampingan atau sebagai usaha utama. Yang penting strategi dan siasat bisnis terus dilakukan untuk meningkatkan omzet pesanan.

Kemampuan Internal-Personal

Dalam hal berbisnis makanan, khususnya ketering, syarat utama ialah keterampilan memasak dan pengetahuan luas tentang seluk-beluk kuliner makanan. Namun, kedua hal tersebut tidak akan bisa memberikan sinergi besar bagi kegiatan bisnis, jika tidak berangkat dari rasa senang. Karena, memasak bukan pekerjaan yang mudah. Keluhan ini sering keluar dari mulut ibu-ibu rumah tangga, kilah mereka bahwa memasak bisa menguras tenaga dan pikiran. Tapi, bila dijalani dengan senang dan ikhlas betapapun sulit dan susahnya suatu pekerjaan, pastinya akan menyenangkan. 

Aktivitas memasak dalam konteks bisnis ketering ini pastinya membutuhkan tenaga dan pikiran lebih besar, dibanding hanya memasak untuk keperluan keluarga di rumah. Anda harus siap segala-galanya, terutama mental-spiritual dalam menghadapai setiap rugi, keluhan konsumen dll. Tapi, apapun itu jika berangkat dari rasa senang dan cinta, halangan pasti bisa anda sisihkan.

Kondisi Peralatan dan Tempat Memasak

Peralatan dan tempat memasak adalah dua hal yang sulit dipisahkan dalam bisnis ketering, tentunya selain kecintaan pada dunia memasak. Ditunjang dengan peralatan yang lengkap dan kondisi tempat memasak yang luas merupakan point plus tersendiri. Karena, ketika memasak dalam partai besar dibutuhkan pekerja yang banyak. Namun, hal ini bila kondisi bisnis katering  telah menjamah orderan yang berjubel. Tapi, bila bisnis ini masih dalam skala merintis dan pelanggan belum banyak, penggunaan peralatan memasak dan kondisi tempat memasak bisa anda sesuaikan dengan keadaan. Sementara bisa anda gunakan peralatan memasak di rumah, atau anda bisa menyewa peralatan tersebut, soal tempat gunakan saja rumah pribadi anda sebagai kantor plus tempat memasak. Ulet dan giat harus anda tanamkan dalam menjaring konsumen atau pelanggan, lambat laun bisnis anda akan berkembang.

Lain halnya bila bisnis ketering yang anda jalankan telah mencapai orderan super padat dengan omzet yang besar. Persyaratan peralatan dan tempat wajib anda penuhi. Agar kinerja tidak tersendat, lambat dan menyecewakan pelanggan. Seluruh peralatan memasak lengkap harus anda miliki, dan tempat upayakan luasa dan nyaman untuk kegiatan memasak. 

Pekerja

Soal pekerja menyesuaikan kondisi anggaran bisnis ketering anda. Masa awal dan merintis bisnis katering ini, anda bisa melibatkan keluarga, teman atau tetangga terdekat. Anda bisa meminta mereka kerja memasak di tempat anda, secara profesional cost kerja yang mereka lakukan pun harus dipenuhi sesuai perjanjian. Namun, bila bisnis anda sudah berkecambah luas dan memiliki omset besar, rekrutmen pekerja diluar kategori di atas bisa anda lakukan. 

Setiap bisnis dalam kategori merintis, stabilitasnya masih belum teruji dan sewaktu-waktu bisa goyah, bahkan rubuh. Artinya, ketika pekerja masih dalam wilayah keluarga, teman atau tetangga terdekat, mereka bisa memaklumi dan mengerti kondisi bisnis anda, asalkan anda terbuka, tapi ruang vital kondisi bisnis anda tidak perlu anda beberkan keseluruhannya. Yang perlu anda harapkan dari mereka selain kinerjanya, adalah masukan-masukan dan penyemangat kerja dalam bisnis yang anda geluti. 

Rasa Dan Harga Makanan

“Berapapun harganya, soal rasa tiada duanya...” Jargon ini bukan isapan jempol. Rasa makanan yang enak dan menggugah selera makan selalu sumber hunting oleh setiap orang, tanpa perduli berapapun harganya.  Tak jarang sering anda saksikan di kalangan komunitas luxury dan zet-set, tak sungkan-sungkan merogoh kocek dalam-dalam hanya untuk menikmati jenis rasa makanan yang unik dan berbeda. Padahal, bagi kalangan awam, jenis makanan yang mereka santap atau nikmati suatu hal sepele, dan kalo toh anda bisa memasak sendiri, hal itu bukan suatu halangan. Lain halnya bagi mereka yang menekankan cita rasa, harga bukan suatu kendala, berapapun pastinya dibayar. Karena, rasa menciptakan suatu hal menjadi tidak rasional. 

Persyaratan ini bukan perkara mudah, menciptakan cipta rasa masakan berkualitas yang membuat orang ketagihan, harus diimbangi pengalaman dan keterampilan khusus memasak. Pengetahuan seluruh jenis cipta rasa makanan telah mengakar kuat dalam rasa dan pikiran juru pemasak. Maka, ada sekolah khusus yang concern dibidang memasak dan cipta rasa makanan ini.

Setiap kreasi apapun, termasuk diantaranya itu memasak, bila telah ter-brand dalam diri anda dan bisnis yang anda jalani telah exist dan melekat kuat dalam diri orang lain, mereka pasti kejar tanpa memperdulikan harga menu masakan. 

Ketika anda menyaksikan program kuliner di TV yang memberitakan berbagai jenis makanan yang harganya melangit, yang dibuat oleh seorang juru masak terkenal. Ya, karena brand-diri juru masak itu miliki, yakni kemampuan mencipta rasa yang berkualitas, sehingga harga hasil kreasinya bernilai melangit sulit dicerna akal. Itulah nilai diri, tak bernilai. Karena hal ini menyangkut rasa.

Kaitannya dengan bisnis ketering ini. Rasa makanan berkualitas merupakan prioritas, bila bisnis anda ingin terus berkelanjutan, tentunya rasa makanan harus disinergikan dengan harga, dan hasil sinergi harga dengan kualitas rasa makanan hanya ada di lidah konsumen. Ya, patokan harga harus reasanable. Anda bisa melakukan survei bisnis ketering sejenis yang ada di wilayah anda sendiri. Lakukan pengamatan soal kualitas rasa makanan dengan standar harga yang dipatok. Patokan harga menu makanan ketering usahakan lebih murah dengan harga kompetitor-kompetitor sejenis lainnya dengan kualitas rasa menu makanan yang tak kalah, bahkan lebih baik dibandingkan mereka. Alasan ini karena bisnis yang mereka miliki telah memiliki pelanggan dan konsumen tetap dan anda masih merintis. 

Menu Makanan

Kreasi menu makanan yang anda miliki dan tawarkan harus variatif dan tidak monoton, dari hal ini anda bisa menciptakan brand bisnis, pilihlah menu yang anda favoritkan dan tonjolkan dengan berbagai macam kelebihannya. Stigma bisnis ketering yang anda dirikan akan  memberikan stigma positif atau negatif di benak konsumen. “Oh pesen ‘ketering enak’ milik si fulan itu saja, ajib... menu makanannya! yang satu itu loh.”

Soal menu makanan untuk karyawan perusahaan apapun itu jarang ada masalah, apapun menunya yang penting tiap harinya bervariasi, bersih dan enak di lidah. Berbeda bila anda mendapat pelanggan event hajatan, kadang sering rewel soal kualitas rasa menu makanan, dan mintanya bermacam-macam. Namun sebagai pebisnis yang santun, konsumen seperti itu harus anda layani dengan baik. Anda harus bisa memberikan solusi dan meredam permintaan yang aneh-aneh tersebut dengan solusi jernih dan memuaskan. Hal ini adalah bagian dari layanan ramah dan cerdas anda sebagi seorang pebisnis. Agar kelak, konsumen itu menjadi pelanggan dan promosi bisnis ketering anda.

Marketing/Pemasaran

Ada berbagi macam cara atau teknik memasarkan bisnis anda, yaitu:
1.   Buat brosur jenis dan harga menu bisnis ketering yang anda jalankan.
2.   Buat kartu nama: cantumkan alamat kantor, nomer telepon, email, alamat blog dan website.
3.   Di internet: anda bisa beriklan di facebook, toko bagus, berniaga dan lainnya.
4.   Sebarkan dan perbanyak marketing freelance dengan pemberian komisi ketika mendapatkan konsumen.
5.   Jaring dan pelihara hubungan harmonis dengan konsumen dan pelanggan.
6.   Tonjolkan kelebihan-kelebihan setiap menu yang ada miliki.
7.   Bagi pelanggan tetap jangan sungkan dan pelit memberikan diskon.
8.   Fleksibilitas harga jangan kaku, asal tidak rugi, Go ahead...
9.   Gunakan proposal penawaran; jika menghendaki kerjasama di perusahaan-perusahaan dan tempat resmi lainnya, dan bila pelanggan sudah deal harga, gunakan surat perjanjian ber-materai, sebagai bahan bukti hukum dan pemerkuat kerjasama.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar