Setiap orang punya impian, yakni
impian yang memotivasi diri dan memacu etos kerja. Dan memang kita harus berani
bermimpi. Karena, impian adalah proses awal menjadikan kita lebih progresif. Padahal,
tak jarang impian itu unrealistik; unlogic. Sehingga, senyum sinis sebagian
orang terkadang menghina apa yang kita impikan. Malahan, cibiran dan terikan
gila bersahut-sahut memekikkan pendengaran. Inilah akibat radikalisme impian
itu. Namun, bila mampu merealisasikannya, senyum bangga penuh tepukan pundak menghampiri
kita.
Hasil akibat impian ini, dapat kita
saksikan dan rasakan saat ini. Lihatlah pesawat terbang yang mengangkasa
meliuk-liuk bak burung. Inilah salah satu bukti dahsyatnya sebuah impian.
Berangkat dari impian terbang layaknya burung. Trial and error sang pemimpi tanpa
pantang menyerah berusaha menemukan cara terbaik merealisasikannya, hingga akhirnya
kita bisa mengangkasa layaknya burung, walaupun tidak secara langsung kita
terbang, masih menggunakan perantara alat berupa design yang dibentuk sedemikian
rupa untuk membuat kita bisa mengangkasa, terbang layaknya sang burung. Namun,
inilah penemuan revolusioner dalam rentang kehidupan kita. Hingga tidak
berhenti dititik ini saja, keinginan mengangkasa lepas landas menembus bumi
menyambahi planet-planet lainnya bukan hal mustahil lagi. kita setahap demi
setahap mampu merealisasikan ke tidak logisan impian itu.
Ya, impian yang radikal: hanya milik
orang-orang yang berjiwa radikal dan berani tanpa perduli cibiran gila dari
orang lain. Asalkan bisa dibuktikan dengan fakta nyata. Ucapan itu akan
berhenti dengan ketakjuban.
Bermimpi adalah harapan dan capain
yang ingin kita raih dan tuju; target yang terus kita edus untuk meraihnya;
tujuan yang ingin segera kita realisasikan dan rasakan, sehingga tidak
mengawang-awang dalam dunia mimpi.
Bermimpi adalah harapan dan doa kepada
Yang Esa, yang diimplementasikan dalam bukti gerak manusia. Daya gerak
potensial manusia untuk segera digerakkan secara aktif. Sehingga, bukti
konkritnya bisa dirasakan oleh semua manusia.
Dunia Bisnis
Seorang pebisnis harus berani bermimpi
seradikal mungkin. Keberanian ini harus dimulai ketika pertama kita membangun
sebuah kerajaan bisnis. Mimpi-mimpi itu harus dibangun dalam bentuk aktivitas
bisnis dengan wadah yang namanya perusahaan. Perusahaan harus memiliki visi dan
misi, tujuan, strategi menggerakkan bisnis, planning, evaluasi, accounting, manejemen
yang jelas, struktur organisasi perusahaan, konsep-konsep yang matang terangkum
dalam company profile perusahaan. Bukti ini adalah keseriusan kita merealisasikan
mimpi dan presentasi kita dihadapan Tuhan.
Di level berikutnya, mimpi berbisnis
yang tadinya hanya berupa daya potensi
kini telah menginjak ke gerak aktif; setelah bisnis ini memberikan hasil atau
keuntungan bisnis, barulah mimpi itu menjadi konkrit; nyata; teraktualisasi.
Akhirnya manusia-manusia mandiri muncul memenuhi bumi, tanpa lagi membebani dan
gagah berdiri menuju kesejahteraan individu dan sosial.
Bukan Perkara Gampang
Merealisasikan mimpi sebuah bisnis di
rumah perusahaan kita bukan hal yang mudah. Benturan-benturan,
halangan-halangan, kegagalan-kegagalan berbinis pasti akan menyergap dari
setiap sisi manapun. Namun, kita harus sanggup dan mampu menjadikan hal itu
semua menjadi bahan evaluasi konstruktif. Ketika badai ini menerpa, kekuatan
mental dan daya juang adalah modal yang seyogyanya kita persiapkan. Bukan
menjadikan kita mundur dan menyerah melambaikan bendera putih, berkata: “aku
gagal merealisasikan mimpiku...” duduk menyendiri di sudut kamar tanpa riuh orang-orang
yang tersenyum bangga.
Halangan dan benturan berbisnis adalah
sebuah proses. Proses yang membutuhkan waktu. Proses yang membutuhkan
kesabaran, hingga bisnis yang kita jalankan matang dan tangguh, tiada lagi yang
mampu menggoyahkannya. Bukan bisnis abal-abal
yang dibangun satu hari, dua hari saja...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar