Minggu, 18 Mei 2014

Pergaulan Bisnis


Sementara ini, kita sering mendengar tetua masyarakat dilingkungan tempat tinggal menasehati dengan ungkapan: “bergaul dengan orang yang baik, pastinya engkau akan ikut baik, sebaliknya bergaul dengan orang buruk engkaupun akan ketularan juga.” Ungkapan ini ada kalanya di masa kita kecil hanya nasehat belaka, tanpa pernah bisa kita serap dan buktikan dalam praktek kehidupan. Namun, seiring berjalannya waktu, semakin bertambahnya usia dan pergaulan hidup. Ungkapan tetua kita memang benar adanya. Sehingga, dalam pergaulan sosial hidup, pemilahan dan pemilihan pertemanan adalah suatu keharusan. Bukan berarti kita harus membenci dan menjauhi teman-teman yang berprilaku buruk secara sepihak, tapi intensitas bergaul dengan mereka harus kita batasi. Istilah mudahnya boleh bergaul dengan mereka dalam batas kewajaran saja, tidak mengarah pada wilayah ‘sisi dalam’ interaksi pergaulan. Lain halnya, ketika bergaul dengan orang baik, malah suatu keharusan kita bergaul dengan mereka hingga batas sisi terdalam. Sehingga, istilah sohabat yang selama ini digembar-gemborkan oleh kalangan yang merujuk pada pertemanan sejati dalam kesejatinya menuju aturan hak dan kebaikan akan mempengaruhi cara berfikir dan bertingkah laku kita.

Inilah untung rugi dalam bergaul. Untung ketika lingkungan teman bergaul kita baik. Rugi ketika teman bergaul kita buruk. Dan pengaruh pergaulan teman ini sebagaimana saya rasakan sangat penting sekali, dan tentunya anda yang sedang membaca tulisan sederhana ini pastinya sefaham dengan saya. Walaupun ada juga yang menolak hal tersebut. Alasannya, tidak sepenuhnya teman yang buruk berkonotasi buruk, tergantung bagaimana kita menyikapinya. Ok, namun dalam logika penjabaran saya adalah: 

Buruk = Negatif (-)
Baik   = Positif (+)

Ketika muatan negatif dan positif bercampur dalam satu lingkungan pergaulan. Sebaliknya, muatan dan daya positif tidak sebanding dengan muatan dan daya negatif, pastinya terjadi dua kemungkinan: terlempar dari komunitasnya karena tidak bisa mengimbangi kekuatannya, atau terkungkung dalam kerumunan yang mau tak mau harus pengikutinya. Yang muatan dasar dan daya yang ia bawa dan tanamkan dari pikiran dan hatinya harus mau menetralkan; dampaknya terombang-ambing,  atau melepasnya; bertekuk lutut, kalah dalam medan yang sangat kuat dan dahsyat? 

Maka sangat wajar, orang yang berfikiran dan berhati baik akan bergumul dengan sesamanya. Begitupun orang yang berfikiran dan berhati buruk akan bergumul dengan sesamanya juga!

***

Konteks pergaulan ini pernah disinggung oleh sebagian agamawan di langgar-langgar (mushola) kampung saya dengan menyetir sabda Nabi Muhammad Saw, bahwa “bergaul dengan tukang minyak, pastinya akan ketularan wanginya…” artinya, bahasa ini adalah kiasan bahwa sisi pergaulan hidup, tengantung komunitas orang-orangnya, ketika manyoritas orang-orangnya baik, walaupun kita jauh dari harapan baik, karena seluruh komunitas kita memancarkan kebaikan, daya dan pengaruh kebaikan mereka akan menyebar dan memberikan implisitas pengaruh baik bagi kita sendiri maupun orang lain.  

***

Cerminan di atas tak ubahnya dalam berbisnis. Ketika kita ingin menjadi pebisnis yang handal, bukan yang gagal. Pergaulan dengan pebisnis yang sudah teruji dan berpengalaman adalah suatu keharusan. Yang dalam prakteknya, kita bisa saja bergaul menjalin pertemanan yang bila mereka berkenan: sharing dalam bentuk obrolan tentang serba-serbi bisnis yang mereka geluti. Lalu, dengarkan dan pelajari setiap kata yang keluar dari mulut mereka. Mintalah masukan dan pendapat tentang ide-ide brilian bisnis yang kita miliki. Karena kata-kata mereka bisa mempengaruhi cara berfikir dan bertindak dalam menjalankan suatu bisnis tertentu.

Atau karena konteks pergaulan ini melibatkan lingkungan. Maka, cara terampuh adalah masuk dalam suatu zona bisnis real, tanpa perlu melihat sisi keuntungan dan besarnya pemasukan finansial pribadi. Tegasnya, menjadi seorang pekerja terlebih dahulu, sambil kita mempelajari sistem dan aturan main berbisnis.

Namun, bila kita punya link baik itu dalam bentuk komunitas atau link pertemanan personal, malah hal itu sangat menguntungkan bagi kita dalam membentuk jiwa sebagai seorang pebisnis.

***

Intinya, bila ingin menjadi pebisnis yang handal dan sukses, bergaul dengan komunitas dan orang-orang yang memiliki visi dan misi sama sangat dianjurkan…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar