Siklus manusia selama masih berpijak
di bumi yang berputar ini akan terus bergulat antara dua hal esensial; antara
menjaga kelangsungan hidup dan meningkatkan kebutuhan hidup. Inti dasar
kelangsungan hidup adalah bagaimana segala kebutuhan yang menyebabkan kehidupan
baik itu elemen jasmani dan rohani manusia terpenuhi dengan baik, tanpa ada
ketimpangan antara satu dengan yang lainnya. Sehingga, jasmani manusia berupa
organ-organ penting tersebut perlu asupan nutrisi makanan, agar kinerja
organ-organ jasmani itu bisa berfungsi dengan baik.
Barulah setelah kebutuhan penjaga
kelangsungan hidup telah terpenuhi, tabiat manusia menginjak ke fase
selanjutnya yaitu bagaimana mempertahankan dan meningkatkan kebutuhan hidupnya.
Di fase-fase inilah istilah kepuasan dan ketidakpuasan dalam kaitannya dengan
nafsu manusia memainkan perannya. Tergantung manusianya saja. Mau mencapainya
dengan capaian negatif atau positif?
Manusia pun tidak bisa
meninggalkan elemen ruhani sebagai katalisator tubuh fisik (jasmani). Ruhani inilah
yang menggerakkan jasmani bergerak mobile;
melakukan interaksi dan komunikasi hidup baik itu dengan Tuhan, manusia dan
makhluk lainnya. Ibarat sebuah ‘mobil’, ruhani tak ubahnya entitas bensin yang
memacu daya ‘mesin’ menggerakkan mobil.
***
Untuk memenuhi kebutuhan hidup,
mencari di alam, berburu dan bercocok tanam, dll adalah upaya konkrit manusia
pemenuhan kebutuhan tersebut. Kondisi alam sekitar manusia hidup dan tinggal bervariasi, sehingga menyebabkan perbedaan hasil sumber makanan yang dimakan manusia. Wilayah
beriklim tropis, padi adalah sumber komoditi makanan utama, karena secara
alamiah padi hanya bisa tumbuh di iklim tropis, lain halnya dengan gandum secara
alamiah hanya cocok tumbuh di iklim yang subtropis.
Kondisi alam, termasuk diantaranya:
iklim, kondisi tanah, kondisi geografis, dan lainnya bervariasi satu wilayah
dengan wilayah lainnya, sedangkan kebutuhan makan manusia yang terus mendesak,
tanpa pernah bisa dihentikan sejenak dan peningkatan kebutuhan manusia yang
tidak pernah puas, yang faktanya di wilayah masing-masing hasil sumber makan
berbeda, mendorong manusia melakukan ‘barter’, ya, inilah fase sejarah awal
konteks sistem perdagangan terukir dalam sistem barter.
Jalinan interaksi manusia semakin luas
dan kebutuhan manusia akan makan dan tempat tinggal kadang tidak bisa memenuhi
kebutuhan manusia di suatu tempat, melibatkan jarak dan waktu yang ditempuh. Sistem
barter kurang begitu efektif. Akhirnya, penggunakan sistem perdagangan dengan ‘alat
tukar’ tertentu yang bernilai dan memiliki nilai magic serta memiliki harga
spesial adalah solusi yang menghapus penggunaan sistem barter. Selanjutnya, sistem
ini pun perlahan tergerus oleh sistem yang digunakan orang Romawi dengan
menggunakan ‘garam’, karena garam adalah komoditi penting manusia. Mulailah
digunakan garam sebagai alat tukar. Namun, sistem ini masih menimbulkan
segudang permasalahan; diantaranya garam kurang memiliki daya tahan ampuh,
mudah rusak dan alasannya belum adanya sistem pecahan yang untuk memudahkan
dalam pengangkutan dan penyimpanan. Munculah uang logam: ‘emas dan perak’ mulai
digunakan sebagai sistem perdagangan. Namun, tetap saja penggunaan uang logam
menimbulkan masalah, karena bahan uang logam yang jarang dan sulit diperoleh,
berlanjut digunakannya ‘uang kertas’. Yang hingga saat ini penggunaan uang
kertas dengan nilai nominal tertentu digunakan oleh kebanyakan manusia. Dan
fenomena penggunaan uang dalam aktifitas perdagangan berlanjut pada pengenalan ‘bitcoin’,
mata uang yang digunakan oleh mereka yang menjadikan dunia maya sebagai aktifitas
bisnis. Walaupun belum begitu populer penggunaan bitcoin ini, tapi revolusi
kehidupan manusia akan kebutuhan hidupnya terus berlanjut dan menimbulkan
inovasi-inovasi baru dengan sistem alat yang berubah untuk memudahkan manusia
saling memperoleh kebutuhan hidupnya.
***
Upaya manusia memenuhi kebutuhan
hidupnya antara satu wilayah dengan wilayah lainnya membentuk jalinan interaksi
perdagangan atau bisnis yang dimana penggunaan alat tukar/mata uang untuk
memberikan kemudahan dan batasan nilai
dari suatu komoditi perdagangan akan terus berlanjut, hingga mungkin suatu
waktu nantinya. Uang konvensional saat ini tidak jamak lagi digunakan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar